What We Read


Wednesday, January 12, 2011

One Amazing Thing

ONE AMAZING THING

oleh Chitra Banerjee Divakaruni


“Setiap orang punya cerita. Aku tidak percaya setiap orang bisa melalui kehidupan tanpa menemukan setidaknya satu hal.”

Saya mendapat kesempatan untuk mengoreksi buku ini, dan sebenarnya saya enggan menuliskan ulasan buku kerjaan saya. Tapi karena buku ini KEREN, saya merasa terdorong untuk memaparkan kesan-kesan saya ketika membacanya.

Terus terang, ini adalah buku Divakaruni kedua yang saya baca, setelah Mistress of Spices, dan FYI, saya tidak terlalu suka buku itu.

Dari awal, saya sudah merasakan kesan familier dari buku ini, dan kemudian saya teringat bahwa garis besar ceritanya serupa dengan Six Suspect dan Q & A (Vikas Swarup), The Namesake (Jumpha Lahiri), bahkan Biro Jodoh Kaum Elit (Farahad Zama). Dan saya hanya bisa mengambil kesimpulan bahwa orang India pandai bercerita, dan kisah-kisah yang disampaikan terasa sangat membumi. (Satu-satunya penulis India yang bukunya kapok saya baca adalah Salman Rushdie, dan perlu diketahui, saya selalu mengira beliau orang Iran, bukannya India.)

Errr… melantur…

Ayo lanjut. Ceritanya begini…

Ada enam orang… (eh, benar gak ya enam orang? Coba saya hitung dulu…)—Mr. Mangalam, Malathi, Cameron, Uma Sinha, Jiang, Lily, Tariq, Mr. Pritchett, Mrs. Pritchett—dan itu berarti ada SEMBILAN orang… terjebak di sebuah kantor visa di gedung konsulat India akibat gempa bumi. Kesembilan orang ini memiliki latar belakang dan rangkaian kisah hidup yang berbeda-beda, namun mereka dihubungkan oleh satu hal yang sama, yaitu India.

Di tengah suasana mencekam—udara yang semakin menipis, atap yang bisa runtuh sewaktu-waktu, genangan air yang semakin tinggi, kebocoran gas, makanan-minuman-dan-cahaya yang semakin habis—mereka harus bahu-membahu untuk bertahan hidup. Demi mengalihkan perhatian dari hal-hal negatif, dimulailah rangkaian kisah yang dipaparkan secara jujur mengenai kehidupan masing-masing.

Yang membuat saya terkesan pada buku ini adalah setiap karakternya yang memiliki jiwa seakan-akan mereka tokoh nyata. Kisah-kisahnya pun sangat ringan, tidak berbelit-belit, tanpa drama berarti namun sangat manusiawi. Pada setiap paparan demi paparan cerita, pembaca diajak menyelami sudut pandang setiap tokoh, dan akhirnya memahami apa yang membuat mereka menjadi diri mereka saat itu. Dan yang membuat buku ini semakin KEREN, Divakaruni berhasil menutup kisahnya dengan indah.

Ah, saya cinta penulis-penulis India ini…

4,5/5

“Betapa bodohnya manusia bepergian keliling dunia untuk mencari sejarah. Di bawah tulang bahuku dan di atas kepalaku terpampang sejarah paling tua dari semuanya; bumi dan langit.” (One Amazing Thing, Chitra Banerjee Divakaruni)

7 comments:

  1. ish... sepertinya review di atas masih kudu dirapihin. Tapi besok aja deh...

    ReplyDelete
  2. ihh..kayaknya aku suka deh, mau dong...*kedip-kedip*

    nat, emang kenapa dengan bacaan hasil kerjaan? siapa yg peduli bacanmu hasil kerjaan atau bukan, kalau bagus wajib dibikin review *hallah* ok, coy? ;)

    4 bintang deh..*lho*

    ReplyDelete
  3. Terbitan Matahati?
    Kapan terbitnya? XD
    Eh lanjutan Biro jodoh itu kapan keluar?
    hehehe..jadi banyak nanya gini

    ReplyDelete
  4. bukan, al. ini terbitan qanita. gak tau kapan terbitnya.

    dan...

    Biro Jodoh gak akan keluar lanjutannya. :D

    ReplyDelete
  5. *cepet-cepet dicatet dalam book whistlist*
    Aku beberapa minggu lalu menamatkan The Namesake, dan memang baru sadar kalo orang India itu piawai bercerita ya, kita jadi merasa kenal beneran dengan tokoh2nya. Alurnya datar tapi gak bosan bacanya...

    ReplyDelete
  6. Eh, pernah diterbitkan Qanita? Gak pernah liat, euy.

    ReplyDelete