What We Read


Thursday, January 27, 2011

"Asyiknya" Jadi Turis

Judul: The Tourist--Turis
Penulis: Olen Steinhauer
Penerjemah: Siska Yuanita
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Ukuran: 13,5 x 20 cm
Jumlah Halaman: 472
Harga: Rp 65.000
Foto diambil dari www.gramedia.com



Ucapkan kata "turis", dan barangkali bayangan yang berkelebat dalam benakmu adalah waktunya bersenang-senang, mungkin sambil menyesap es teh manis dekat bentangan pantai putih, bersantai menikmati hidup, menghabiskan uang untuk membeli aneka suvenir yang begitu sampai di rumah akan membuatmu bertanya-tanya, "Ngapain sih, beli ginian?"

Turis dalam buku ini bukan seperti itu.

Menjadi "turis" di CIA berarti harus siap menerima perintah yang bisa saja bertentangan sewaktu-waktu, melompat dari satu negara ke negara lain, mengintai orang-orang penting yang dapat membahayakan nyawa, menunaikan berbagai tugas rahasia. Menjadi "turis" berarti tidak punya identitas yang pasti, harus awas sepanjang masa, selalu curiga pada siapa pun yang berselisih jalan denganmu.

Tokoh utama dalam buku ini, Milo Weaver, adalah agen turis yang hebat. Namun semua ada harganya. Ia kecanduan amfetamin, yang membuatnya tetap terjaga. Ia paranoid dan nyaris berpikir untuk mati saja.

Saat ia membantu rekannya, Angela Yates, menangkap atasannya yang diduga melarikan uang jutaan dolar, ia bertemu dengan Tina yang sedang dalam proses melahirkan. Cinta tumbuh di antara mereka, dan akhirnya Milo pensiun menjadi turis dan membentuk keluarga yang bahagia. Anak Tina, Stephanie, menjadi anak Milo juga, karena ayah kandungnya menolak bertanggung jawab. Milo tetap bekerja di CIA, tidak lagi diturunkan ke lapangan. Mereka akan terus hidup seperti itu, normal, keluarga yang saling menyayangi dan peduli.

Begitulah harapannya, namun kenyataan menamparnya. Dugaan bahwa Angela Yates menjadi agen ganda membuatnya kembali mendapatkan "tugas", kali ini untuk menjebak Angela. Namun tiga puluh menit setelah pertemuan Milo dan Angela, Angela meninggal, dan dalam waktu dekat ia berada dalam pelarian karena ia dituduh sebagai pembunuh.

Intrik yang luar biasa rumit mulai tercipta. Milo terjebak antara agen CIA, turis, Homeland Security, FBI, dituduhnya Milo sebagai agen KGB, kaitannya dengan PBB. Atasan yang sangat dipercayainya ternyata mengkhianati, dan ia pun dituduh membunuhnya. Masa lalunya terbongkar, dan keluarga yang ia idam-idamkan selama ini terancam. Apa Milo akhirnya kembali lebur menjadi turis, pindah dari satu tempat ke yang lainnya berkala, agar ia bisa terbebas dari tuduhan itu? Atau apa ia akan menyerahkan diri dengan suka rela agar masih bisa mendapatkan kesempatan untuk bersama keluarganya?

---

Konfliknya rumit, masing-masing pihak "memainkan" pihak yang lain, namun di antara segalanya ada satu yang menjadi dalang. Ciri khas novel mata-mata sepertinya seperti itu. Pembaca tidak akan kecewa kalau mengharapkan beragam aksi dan muslihat juga gerak tipu yang terpapar dalam novel ini.

Aku sangat suka bagian mengenai Buku Hitam. Hanya saja aku sedikit kecewa dengan akhirnya, namun memang seperti itulah yang pas. Kehidupan sebagai "turis" memang luar biasa sulit.

3/5

1 comment:

  1. kupikir film Johnny Depp n Angelina Jolie itu adaptasi dari buku ini. Taunya beda :-&

    ReplyDelete