What We Read


Friday, January 7, 2011

The Evolution of Calpurnia Tate



The Evolution of Calpurnia Tate
Penulis: Jacqueline Kelly
Penerjemah: Berliani M. Nugrahani
Penyunting: Nadya Andwiani
Penerbit: Matahati
Tebal:384 hal
Cetakan: I, November 2010


"Namaku Calpurnia Virginia Tate, tetapi semua orang memanggilku Callie Vee. Pada musim panas itu, umurku sebelas tahun dan aku satu-satunya anak perempuan dari tujuh bersaudara. Biasakah kau membayangkan situasi yang lebih buruk?"

Sebagai satu-satunya anak perempuan dari tujuh bersaudara, Calpurnia muda diharapkan segera menikah dan memasuki kehidupan para wanita dengan korset ketatnya, keahilian memasak serta kemampuan membuat kerajinan tangan.

Namun tidak seperti gadis-gadis lain seusianya, Callie paling suka mengamati alam sertas mengumpulkan spesimen bersama kakeknya. Dia bercita-cita menjadi seorang naturalis, dan berharap suatu hari nanti dirinya dapat mengecap pendidikan yang lebih tinggi di universitas.

Lalu apa ang akan dilakukan oleh Callie Vee, seorang gadis cillik yang berjuang menemukan identitas dirinya di Texas pada pergantian abad ke-20?

review

Calpurnia Tate, saya tak pernah menyangka kalau dua kata itu adalah nama seorang anak perempuan. Tak perlu heran, karena ketika Penerbit Matahati memberi tahu bahwa The Evolution of Calpurnia Tate akan mereka terbitkan, saya tidak pernah bersusah-susah untuk mencari tahu sedikit pun tentang buku ini. Ketika membaca sinopsis di sampul belakang, saya hanya bisa tersenyum geli dan bertanya-tanya apa alasan orang tuanya memberi nama seaneh itu. Mengejutkan, ternyata Callie, begitu ia dipanggil, juga berpikir yang sama. Namun setelah tahu jawabannya dan membaca bab demi bab, Calpurnia bukan satu kata yang aneh lagi.

Buku ini bersetting di Texas tahun 1899. Semua bab berisi tentang penuturan Callie yang bermula dari musim panas hingga musim dingin menjelang. Entah mengapa yang terbayang adalah semua scene di Little House On The Prairie. Dari kereta kuda, sekolah, ember bekal sampai baju yang dikenakan para wanita saat itu.

Callie, tidak butuh waktu lama untuk menyukai anak perempuan yang satu ini. Karakter yang unik dan cara berpikir yang tidak biasa membuat sosok Callie menjadi menarik. Tidak jarang dari semua hal yang dia ungkapkan membuat saya tersenyum simpul bahkan tertawa karenanya. Bahkan di beberapa lembar pertama sekalipun.

Semua hal yang diungkap di setiap bab bisa saya nikmati dengan mudah . Cerita tentang interaksi dengan semua saudara laki-lakinya juga sangat menyentuh. Lihat saja ketika Callie sakit ataupun sedang menjalani hukuman. Saya kerap kali berharap akan menemukan banyak percakapan antara Callie dan adik-adiknya di bab-bab berikutnya

Dari 28 bab,sesi pengamatan flora dan fauna mengambil porsi lumayan banyak. Saat-saat inilah yang paling dinikmati Callie. Seakan-akan ia akan menukarkan apa saja asal bisa menghabiskan waktu bersama kakeknya mengumpulkan spesimen, berdiskusi dan menuliskan hasilnya di buku catatan. Jangan heran jika merajut ataupun menjahit bukanlah sesuatu yang menarik buatnya. Awalnya menyenangkan mengikuti semua penelusuran yang mereka dan mengetahui berbagai jenis serangga ataupun tanaman yang tidak pernah saya ketahui sebelumnya, namun lama kelamaan menjadi agak membosankan. Untungnya tak ada penjelasan panjang lebar mengenai teori Darwin

Hal lain yang menarik perhatian adalah hubungan Callie dengan ibunya. Bagian ini juga membuat saya nyaris terpingkal. Ibunya seperti memiliki kekuatan tersendiri yang membuat Callie sering kali tak berkutik. Semua pikiran Callie terbaca dengan mudah. Ia bahkan tak dapat membantah ketika semua jam-jam kosong yang awalnya ingin ia habiskan bersama kakek akhirnya harus dibatalkan. Karena bagi sang ibu, keahlian memasak dan membuat kerajinan tangan adalah hal paling penting yang harus dikuasai oleh seorang wanita.

Secara keseluruhan buku ini menarik. Sayangnya, tak ada yang lebih menyedihkan begitu sampai di halaman 380 dan mendapati bahwa kisah Callie berakhir.

4/5



6 comments:

  1. ho-oh, akhirnya gitu doang, ya, al...

    ReplyDelete
  2. Iya~
    padahal pengen baca lagi dan lagi
    XDDD

    eh aku kadang penasaran ma bahasa aslinya untuk semua kata-kata calpurnia ataupun keluarganya

    kalau "kesayanganku" itu diartikan dari kata apa nat? :D

    ReplyDelete
  3. suit suiitt.. kayaknya yah, maknanya adalah karena si callie akan terus berevolusi, makanya ceritanya nggak "tamat" :D

    ReplyDelete
  4. Aku gak baca reviewnya, takut spoiler, hehe. Udah masuk daftar to read nih.

    ReplyDelete
  5. Aku udah berusaha untuk nggak nulis spoiler koq ten. XDD
    itu cuman beneran re-view aja
    hehehe

    ReplyDelete