Sumber: Koleksi Pribadi
What We Read
What We Read
Thursday, May 19, 2011
Review: Bec - Darren Shan
Sumber: Koleksi Pribadi
Wednesday, April 20, 2011
Review: Daddy Long Legs - Jean Webster
" Dia sudah pergi, dan kami semua merindukannya!. Kalau Anda sudah terbiasa pada seseorang atau suatu tempat atau gaya hidup, dan kemudian hal tersebut direnggut dari Anda secara tiba-tiba, maka Anda akan merasakan kekosongan yang menyiksa."
" Yang terpenting adalah bukanlah kenikmatan -kenikmatan berskala besar, melainkan bagaimana kita mampu mengeksploitasi yang kecil-kecil secara maksimal. Saya sudah menemukan rahasia hidup abadi, Daddy, dan rahasia tersebut adalah menjalani hidup yang sekarang ini. Jangan terus menerus menyesali masa lalu atau mengkhawatirkan mada depan; namun raihlah sebanyak mungkin dari yang bisa didapatkan pada saat ini..."
Friday, April 1, 2011
Kerutan Dalam Waktu (A Wrinkle in Time)
Pengarang: Madeleine L'Engle
Penerjemah: Maria M. Lubis
Penyunting: Ida Wajdi dan Jia Effendie
Ilustrasi: Ella Elviana
Desain Sampul: Aniza
Penerbit: Penerbit Atria, Jakarta
Cetakan I, Agustus 2010
Jumlah halaman: 267 halaman, 13 x 20,5 cm
ISBN: 978-979-024-453-5
4.5 dari 5 bintang
Margaret Murry, yang disapa Meg, bukanlah gadis populer di sekolahnya, bukan juga gadis paling pintar di sekolahnya, walaupun kedua orangtuanya adalah ilmuwan. Dengan penampilan "mengerikan" pada masanya - berkawat gigi dan berkacamata - Meg dianggap anak yang aneh.
Meg punya sepasang adik kembar laki-laki dan seorang adik bungsu laki-laki bernama Charles Wallace berumur lima tahun, yang sering dianggap idiot, karena tidak pernah bicara di depan orang lain. Tapi baik Meg maupun ibunya tahu, bahwa Charles Wallace adalah anak cerdas.
Predikat "aneh" yang disandang oleh Meg semakin lengkap, ketika ayahnya sudah lama tidak pulang. Banyak desas desus mengatakan bahwa ayah mereka, Mr. Murry, melarikan diri dengan seorang wanita lain. Namun Meg, Charles Wallace dan ibunya meyakini, bahwa Mr. Murry tidak sedang melarikan diri.
Suatu ketika, Charles Wallace bercerita tentang seorang asing yang belum pernah didengar oleh Meg maupun ibunya - Mrs. Whatsit, yang tinggal di rumah tua di dalam hutan yang oleh anak-anak desa itu dianggap berhantu. Mrs. Whatsit dan kedua temannya, Mrs. Who dan Mrs. Which adalah makhluk dari planet lain yang mengetahui keberadaan Mr. Murry.
Charles Wallace mengajak Meg menuju rumah "berhantu", menemui ketiga teman barunya yang berwujud seperti nenek-nenek itu. Di perjalanan menuju rumah Mrs. Whatsit, mereka bertemu dengan Calvin O'Keefe, kakak kelas Meg di sekolah, yang populer di sekolahnya dan juga atlet basket. Sebetulnya, sama halnya dengan Meg, Calvin merasakan bahwa dia berbeda dengan anak-anak lain, namun dia berusaha tampil seperti teman-teman sekolahnya.
Ketiga nenek itu mengantar Meg dan Charles Wallace juga Calvin O'Keefe menuju sebuah planet di mana ayah mereka berada, planet Camazotz. Planet tempat ayah mereka dikuasai sesuatu bernama ITU yang mengerikan, kuasa kegelapan yang tidak dikehendaki makhluk manapun di berbagai planet. Untuk sampai di planet lain yang memakan waktu itu, mereka melakukan tesser, semacam proses perpindahan dari satu tempat ke tempat lain dengan prinsip mengerutkan ruang dan waktu. Sehingga, ketika mereka kembali di bumi, seolah-olah mereka tidak berpindah ke manapun.
Ketika akhirnya sang ayah berhasil dibebaskan, Charles Wallace malah jadi sandera ITU. Ketika Meg, Calvin dan Mr. Murry nyasar di planet lain, Meg harus mengambil Charles Wallace kembali seorang diri. Karena hanya Meg-lah yang mampu mengambil Charles Wallace dari ITU. Ada sesuatu yang dapat mengalahkan ITU, yang tidak dimiliki ITU, yaitu cinta.
Buku ini ternyata buku klasik, ya. Hehe, baru tahu saya. Soalnya di situ ada keinginan Meg untuk memiliki mesin tik, alih-alih komputer, untuk memperbaiki tulisannya yang buruk. Hihi. Dan ternyata benar, waktu baca bagian Apresiasi oleh Anna Quindlan (saya nggak tahu beliau ini siapa, maafkan :D), A Wrinkle in Time ini ditulis oleh Madeleine L'Engle tahun 1962. Pantas saja!
A Wrinkle in Time menyiratkan pesan tentang tirani komunis, soalnya ketika Meg, Charles dan Calvin O'Keefe sampai di planet Camazotz, semua bangunan sama, berwarna sama, dengan tata letak sama, susunan yang sama, bahkan gerakan anak-anak bermain pun sama! Dan mereka takut sama ITU.
ITU memiliki pendapat bahwa "Perbedaan menciptakan masalah", yang kemudian dibantah oleh Meg dan berhasil menyelamatkan Charles Wallace dari cengkeraman ITU, karena Meg yang berbeda.
Saya suka buku ini dan akan menjadikannya lebih dari sekali dibaca. Kalo memang nggak tertarik sama Fisika, pasti rasanya njelimet. So far, saya enjoy aja dan malah jadi tahu lebih banyak tentang istilah Fisika dari sini. A Wrinkle In Time sarat dengan kutipan-kutipan yang inspiratif.
Seperti '"Tapi ingat," Mrs. Who berkata, "Euripides. TIdak ada yang mustahil; kita harus berharap akan segala sesuatu." (halaman 78).
Lalu, di halaman 79, "Qui plus sait, plus se tait. Prancis, kalian tahu. Jika seseorang tahu lebih banyak, dia akan lebih sedikit berbicara."
Cover? Saya suka! Cakep!
Thursday, March 31, 2011
Alvin Ho
Pengarang: Lenore Look
Penerjemah: Ferry Halim
Penyunting: Ida Wajdi
Penyelaras: Jia Effendie
Pewajah Isi: Aniza
Penerbit: Penerbit Atria, Jakarta
Cetakan I, Agustus 2010
Jumlah halaman: 186 halaman, 13 x 20,5 cm
ISBN: 978-979-024-457-3
4.5 dari 5 bintang
Buku ini bercerita tentang seorang Alvin Ho, bocah lelaki keturunan Cina, yang punya masalah dengan alergi. Alerginya bukan alergi biasa. Tapi alergi sekolah, alergi anak perempuan juga hal-hal seram lainnya, seperti elevator; terowongan; pesawat terbang; jembatan; kimchi; wasabi; kegelapan; guru pengganti; dan masih banyak lagi.
Setiap berada di sekolah, Alvin pasti tidak bisa berbicara. Suaranya selalu tercekat dan tidak dapat berkata-kata, tidak mampu membaca, menyanyi bahkan tersenyum pun sulit! Suaranya cuma muncul di rumah, mobil atau di dalam bus sekolah. Tidak hanya itu, Alvin Ho merasa tidak seorang anak lelaki pun mau bermain dengannya. Untuk itu dia berkonsultasi pada kakaknya, Calvin Ho.
Calvin memberi saran Aturan Berteman Menurut Calvin:
1. Bilang HALO.
2. Bilang saja HALO.
3. Bertukar kartu bisbol.
4. Bertukar lebih banyak kartu bisbol.
5. Cuma bertukar kartu bisbol.
Alvin Ho punya teman sebangku perempuan, bernama Flea. Flea adalah gadis yang keren di mata Alvin, karena kakinya panjang sebelah yang menjadikan jalannya terpincang-pincang juga matanya yang sebelah picak, sehingga menggunakan penutup mata. Mirip bajak laut.Flea ini sangat memahami Alvin, bahkan dia punya Buku Tentang Alvin Ho. Flea mampu menerjemahkan setiap ekspresi mata Alvin dan ditulisnya di buku itu. Sayangnya, Alvin tidak suka pada Flea, sehingga dia kerap melakukan hal-hal yang membuat Flea tersinggung. Menurut Alvin, anak perempuan cuma menyusahkan saja. Apalagi ternyata Flea suka membuntutinya ke manapun Alvin melangkah.
Alvin tidak pernah diajak bermain oleh teman-temannya. Pinky, anak laki-laki dengan badan terbesar di kelasnya yang otomatis menjadi pemimpin geng sekolah, tidak pernah menganggap Alvin Ho ada. Dengan begitu, maka anak laki-laki lain pun menganggap Alvin tidak pernah ada. Alvin teringat saran Calvin, untuk bertukar kartu bisbol. Maka, Alvin memberikan kartu bisbolnya pada Pinky - hanya supaya Pinky mau menyertakannya dalam gengnya. Padahal, kartu bisbol itu kan harta karun paling berharga buat Alvin.
Di buku ini banyak adegan yang membuat saya tergelak-gelak. Misalnya, Calvin menyarankan Alvin untuk melakukan Latihan Peregangan Tubuh untuk Mempercepat Pertumbuhan. Alvin bergantung di salah satu dahan pohon di halaman rumahnya, dengan posisi lutut menjepit cabang pohon. Awalnya mungkin belum berasa apa-apa, sampai ketika Anibelly, adik perempuan Alvin, mengingatkan mereka bahwa Mom sedang membuat kue. Anibelly dan Calvin pun bergegas masuk, meninggalkan Alvin yang tergantung di pohon, seperti bebek yang tergantung di jendela toko di Pecinan. Meski Alvin sudah berusaha berteriak, suara teriakannya kalah oleh suara permainan video game dan suara Anibelly yang sedang bernyanyi, "Lalalalalalalalalala.."
Lalu ketika Jules, teman sekelas Alvin, sakit cacar. Meski dilarang untuk mendatangi rumah Jules, Alvin dan teman-temannya malah sengaja mendatangi rumah Jules. Bahkan, Pinky menarik bayaran untuk membolehkan anak-anak menengok Jules. Sehingga, bisa ditebak, semua anak yang nekat main ke rumah Jules tertular cacar. Dan tentu saja ini menghebohkan, karena sekolah sampai ditutup selama dua setengah minggu. Bahkan menjadi berita di surat kabar bahwa ada epidemi cacar air di Concord. Si surat kabar mengatakan...
Korban pertama telah dikarantina secara hati-hati.
Semua anak telah diperingatkan untuk menjauhkan diri.
Bagaimana epidemi bisa terjadi masih tetap merupakan sebuah misteri.
Hahahaha... nggak ada yang tahu, kan, kalo sebenarnya anak-anak itu alih-alih menjauhkan diri dari korban pertama, mereka malah membantu menggaruk bagian tubuh yang gatal dari korban pertama itu.
Oya, akhirnya Alvin memang jadi dekat sama Pinky, gara-gara kartu bisbol. Hanya saja, ketika sudah mulai dekat dengan Pinky, Alvin diberi tantangan yang mustahil dilakukannya, seperti mesti melompat dari atap. Lalu menonton film hantu di ruang bawah tanah, yang padahal Pinky sendiri juga takut - dan jelas-jelas Alvin takut. Tidak hanya itu, mainan kesayangan Dad, Johnny Astro, mainan yang langka, rusak dan membuat Dad begitu sedih. Alvin lalu memutuskan untuk tidak mau bermain lagi dengan Pinky dan dia meminta kartu-kartu bisbolnya kembali.
Oke, Alvin memang konyol. Bertindak "bodoh" demi mendapatkan teman. Yah, siapa sih yang nggak ingin diajak main oleh orang yang tampak hebat di mata orang lain? Apa yang dirasakan Alvin mungkin juga dirasakan sebagian besar anak-anak yang merasa tidak punya teman. Maka, berbagai cara akan ditempuh untuk mengambil hati orang yang dianggap keren itu, supaya dia bisa diperhatikan juga. Sadar ketika ternyata orang yang dianggap keren itu sama sekali tidak keren, setelah terjadi banyak kerusakan. Dan Alvin telah menemukan "hikmah"nya.
Buku ini sudah pasti bakalan saya wariskan untuk Ilman. He must read it. Selain karena tokoh utamanya cowok, buku ini memang inspiratif. Dekat dengan kehidupan nyata seorang anak laki-laki. Dan di bagian belakang buku ini juga ada Daftar Kata alakadarnya Milik Alvin Ho, yang lumayan buat nambah pengetahuan kita. Dari sisi huruf nggak terlalu kecil dan rapat, jadi cukup enak dibaca. Ceritanya mengalir dan cepat sekali bisa saya habiskan. Saya kan termasuk pembaca yang lambreta. Jadi, yah, buku ini membuat saya bangga dengan prestasi saya, yang bisa menghabiskannya cuma dalam dua jam saja :D
Thursday, March 3, 2011
The Wind in the Willows
Tuesday, March 1, 2011
The Mediator #3 - Reunion
Thursday, February 24, 2011
What I've Read So Far...
17. Dave Barry in Cyberspace--Dave Barry 4/5
18. Slow Heat in Heaven--Sandra Brown 2/5
19. Dave Barry's Guide to Marriage And/Or Sex--Dave Barry 3/5
20. Babies and Other Hazards of Sex--Dave Barry 3/5
21. The Way Home--Linda Howard 2/5
22. Fantasy in Death--J.D. Robb 4/5
23. Smash Cut--Sandra Brown 3/5
24. Buried Fire--Jonathan Stroud 3/5
25. The Osbournes "Talking"--Bruce Cavanagh 3/5
26. Whistleblower--Tess Gerritsen 2/5
27. True Colors--Jayne Ann Krentz 2/5
Graphic Novel/Comic:
8. Olimpiade Smurf 2/5
9. Lucky Luke: Dalton Selalu Kabur 3/5
10. C.M.B. 14 3/5
11. Rinne 4 3/5
12. A History of Violence--John Wagner & Vince Locke 3/5
13. Kindaichi Private School Murder Vol 1--3/5
14. Kindaichi Private School Murder Vol 2--3/5
15. Historie 4--3/5
16. Meitantei Conan 59--3/5
Wednesday, February 9, 2011
Vampyre Kisses
Synopsis From Goodreads
Vampyre Kisses is an enthralling story about a young woman named Faith, who seems content with her life, but deep down craves more excitement. Then a mysterious man named Trent enters her world and everything changes. Surprising to Faith, Trent is a green-eyed vampire from Ireland. She is even more amazed to find out that she is a witch, and the last of her kind.
Faith learns that she is destined to restore her witch line and becomes more powerful as she gains confidence and knowledge, but danger lurks everywhere -- especially when unknown assailants steal the most important gems from the vampire master and werewolf royalty.
Now surrounded by a world filled with mystifying vampires and werewolves, can Faith gain enough power to help her friends and rescue the stolen gems?
Review
From the title, I can directly guess there will be vampire in this book.I thought it would give me a same legend with what I have got in some book with same genre. But I was wrong. Elizabeth gave me many different things about vampire, werewolf, slayer even witch with her familiar. It looks like opening book which is totally new. I like all her ideas. She wrote the details very well. Nothing stopped me from reading it to the last pages, although in first few chapters, there are some disrupting repetition. But after that the pace was flowing fast and well explained. Another interesting part from this book was the surprises which could be found almost in every chapters. It kept me guessing what happened next.
The story was told by two different point of view, Faith and Trent. There was also from Morgan and one from the sight unseen. I thought it was little bit inconsistent and just too many. But I knew everyone in the book better with this kind of format.
Faith, the main character in this book. She was a fragile, independent woman. Nothing was interesting in her life. she was far from what we mentioned as happy. Those were all things that I could describe about her before Trent, whom Faith fell for, came and everything seemed to changed. From his eyes, I got many new thing about Faith. He himself was one reason why I read this book until the end. It was not difficult to fall for him. I loved the relation between them.
Besides Faith and Trent, I met many characters. It was not hard to distinguish each of them. Although I do not write them here, all I can say is some of them are quite interesting. Let's say Akilah, Max, Oran the Familiar, or even Gordon. You can find them all by reading this book. I recommended this book for those of you who are a big fan of vampire or any supernatural creatures.
Cover
The dark story inside is drawn well in the cover. But I do not get why they chose red rose and put it in front.
4/5
~~~
Author: Elizabeth J. Kolodziej
ebook, 271 pages
Published June 2nd 2010 by Eloquent Books (first published May 11th 2010)
Language: English
Source: ebook from the Author
Wednesday, February 2, 2011
Update Buku... (donna)
14. Krav Maga: How to Defend Yourself Against Armed Assault--Sde-Or, Imi 3/5
Komentar: Hohoho ada cara melindungi diri dari pistol, granat, senapan otomatis. Gila ih, nggak mau deh, tinggal di Israel. :D
15. Sweet Revenge--Nora Roberts 2,5/5
Aku agak kurang sreg karena di sini kerajaan Islam digambarkan dengan negatif, tapi yah, barangkali di Arab memang demikian? Seringnya aku agak sebal dengan karakter cowoknya yang menurutku terlalu maksa. Tapi memang ceweknya harus dipaksa, kali. *bukan tipe penggemar alpha male*
16. Lucy Sullivan Is Getting Married--Marian Keyes 2,5/5
Tokoh ceweknya membuatku kesal, tipe keset. Penulisannya ok. Karakter cowoknya juga lumayan.
Baca Ulang:
7. A Man for Amanda--Nora Roberts
8. Megan's Mate--Nora Roberts
9. (manga) Jinbe--Mitsuru Adachi
10. (manga HQ) The Case of a Confirmed Bachelor--Diana Palmer
Tuesday, February 1, 2011
Update Bacaan Januari 2011 (nat)
- Kubur Berkubah, Agatha Christie
- Pearl of China, Anchee Min
- One Amazing Thing, Chitra Banerjee Divakaruni
- Catching Fire, Suzanne Collins
- The Hollow, Jessica Verday
- Shanaou Yoshitsune 9
- Hai Miiko 13
- Hai Miiko 14
- Hai Miiko 15
- Warna Tanah, Kim Dong Hwa
Dan membaca ulang 3 komik:
- Short Program 1
- Short Program 2
- Short Program Girl's Type
Thursday, January 27, 2011
"Asyiknya" Jadi Turis
Penulis: Olen Steinhauer
Penerjemah: Siska Yuanita
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Ukuran: 13,5 x 20 cm
Jumlah Halaman: 472
Harga: Rp 65.000
Foto diambil dari www.gramedia.com
Ucapkan kata "turis", dan barangkali bayangan yang berkelebat dalam benakmu adalah waktunya bersenang-senang, mungkin sambil menyesap es teh manis dekat bentangan pantai putih, bersantai menikmati hidup, menghabiskan uang untuk membeli aneka suvenir yang begitu sampai di rumah akan membuatmu bertanya-tanya, "Ngapain sih, beli ginian?"
Turis dalam buku ini bukan seperti itu.
Menjadi "turis" di CIA berarti harus siap menerima perintah yang bisa saja bertentangan sewaktu-waktu, melompat dari satu negara ke negara lain, mengintai orang-orang penting yang dapat membahayakan nyawa, menunaikan berbagai tugas rahasia. Menjadi "turis" berarti tidak punya identitas yang pasti, harus awas sepanjang masa, selalu curiga pada siapa pun yang berselisih jalan denganmu.
Tokoh utama dalam buku ini, Milo Weaver, adalah agen turis yang hebat. Namun semua ada harganya. Ia kecanduan amfetamin, yang membuatnya tetap terjaga. Ia paranoid dan nyaris berpikir untuk mati saja.
Saat ia membantu rekannya, Angela Yates, menangkap atasannya yang diduga melarikan uang jutaan dolar, ia bertemu dengan Tina yang sedang dalam proses melahirkan. Cinta tumbuh di antara mereka, dan akhirnya Milo pensiun menjadi turis dan membentuk keluarga yang bahagia. Anak Tina, Stephanie, menjadi anak Milo juga, karena ayah kandungnya menolak bertanggung jawab. Milo tetap bekerja di CIA, tidak lagi diturunkan ke lapangan. Mereka akan terus hidup seperti itu, normal, keluarga yang saling menyayangi dan peduli.
Begitulah harapannya, namun kenyataan menamparnya. Dugaan bahwa Angela Yates menjadi agen ganda membuatnya kembali mendapatkan "tugas", kali ini untuk menjebak Angela. Namun tiga puluh menit setelah pertemuan Milo dan Angela, Angela meninggal, dan dalam waktu dekat ia berada dalam pelarian karena ia dituduh sebagai pembunuh.
Intrik yang luar biasa rumit mulai tercipta. Milo terjebak antara agen CIA, turis, Homeland Security, FBI, dituduhnya Milo sebagai agen KGB, kaitannya dengan PBB. Atasan yang sangat dipercayainya ternyata mengkhianati, dan ia pun dituduh membunuhnya. Masa lalunya terbongkar, dan keluarga yang ia idam-idamkan selama ini terancam. Apa Milo akhirnya kembali lebur menjadi turis, pindah dari satu tempat ke yang lainnya berkala, agar ia bisa terbebas dari tuduhan itu? Atau apa ia akan menyerahkan diri dengan suka rela agar masih bisa mendapatkan kesempatan untuk bersama keluarganya?
---
Konfliknya rumit, masing-masing pihak "memainkan" pihak yang lain, namun di antara segalanya ada satu yang menjadi dalang. Ciri khas novel mata-mata sepertinya seperti itu. Pembaca tidak akan kecewa kalau mengharapkan beragam aksi dan muslihat juga gerak tipu yang terpapar dalam novel ini.
Aku sangat suka bagian mengenai Buku Hitam. Hanya saja aku sedikit kecewa dengan akhirnya, namun memang seperti itulah yang pas. Kehidupan sebagai "turis" memang luar biasa sulit.
3/5
Update Buku yang Kubaca (Lagi2)
11. The Wedding in White--Diana Palmer 2/5
12. The Tourist--Olen Steinhauer 3/5
13. Learning How to Sing--Clay Aiken with Allison Glock 5/5
Komik/Manga:
6. Meitantei Conan 59
7. Genpei War 9
Baca Ulang:
6. Love Beyond Reason--Sandra Brown
Tuesday, January 25, 2011
Magna
- Molly Jacobs isn't sure what she should do: Should she follow through with stealing some clothes for her friends from Magna the trendy girls clothing store where she works? Or should she do what she knows is right, even if it means losing her newfound popularity? Girls ages 10 to 15 make the choice in this interactive story and see how the consequences change Molly's life. Includes a contract and prayer to remind the reader of the importance of making godly decisions
~~~Magna is one of the first book that I got from Net Galley. Actually they gave me two different books in one title, Risky Business. I think it will be hard if I have to write the review all at once. So I decided to write each of them. Besides I have not finished the second.This is also the first book of Nicole O'dell that I read. The other two books has been published before Magna.This book started with Molly and her friends' idea to have a part time job in some place. Getting extra cash and a discount for cool clothes are their aims and Magna was the first place on their list. Because it was well known with its great clothes and accessories. At first everything ran well till Molly got some pressures. She had to take a tough decision. Every option has its own risk and consequences.In the beginning ,I liked the main character. Molly was smart and creative young girl. She knew lot of about fashion. But then I started to hate her just because she suddenly turned into clueless girl when the problems hit her. But It did not stop me from reading the next pages. I loved when Molly talked toher parents.At first I thought they seems so perfect and too good to be true. But stillI love her parents.I enjoy when they shared everything. A good family relation is something that I look up to in fiction book.However there is one unnecessary thing included into the plot, it still moved smoothly. I never get stuck. I think I am going to read the Scenario 4.Something unique from the book is you can get two different endingCover :The girls are cute but I prefer if they are not there. I wonder what will the designer put on the cover if they are not there. But I still fall for its color. The combination is lovely.3/5~~~Author: Nicole O'DellReading level: Ages 9-12Hardcover: 352 pagesPublisher: Henry Holt and Co. (BYR);First Edition edition: (May 12, 2009)Language: EnglishSource: Net GalleyFormat: e-book
Monday, January 24, 2011
Wrinkle in Time
Update Buku yang Kubaca
7. Shiver--Maggie Stiefvater 4/5
8. Courting Catherine--Nora Roberts 3/5
9. A Man for Amanda--Nora Roberts 3/5
10. For the Love of Lilah--Nora Roberts 3/5 (2/5 untuk karakternya, entah kenapa menurutku Lilah ini banyak banget maunya, rada rese)
Komik/Manga:
1. Best Skilled Surgeon 4
2. Lucky Luke--Pelarian Dalton Bersaudara--Morris & Goscinny
3. Lucky Luke--Menyusuri Sungai Mississippi
4. Lucky Luke--Penyerbuan ke Oklahoma
5. Smurf--Sup Para Smurf--Peyo
Baca Ulang:
1. The Witness--Sandra Brown
2. Words of Silk--Sandra Brown
3. MacGregor Brides--Nora Roberts
4. MacGregor Grooms--Nora Roberts
5. The Best Mistake--Nora Roberts
Shiver--Beku, Kisah Cinta yang Menggoda
Penulis: Maggie Stiefvater
Penerjemah: Caecilia Dian Pratiwi
Editor: E. Dian Anggraeni & Nina Andiana
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Ukuran: 13,5 x 20 cm
Jumlah Halaman: 432
Harga: Rp 55.000
Foto diambil dari www.gramedia.com
Kovernya luar biasa cantik. Dan menjanjikan. Mesti saat pertama kali melihatnya pemikiranku adalah, oh tidak, lagi-lagi kisah cinta dengan serigala jadi-jadian? Namun melihat buku ini memenangkan beberapa penghargaan dan sinopsisnya yang puitis, membuatku segera menyambarnya dari toko buku.
Aku bukanlah bagian dari dunianya... tapi ketika Grace menyebut namaku, menungguku mengikutinya, aku tahu akan melakukan apa pun untuk tetap bersamanya.
Dikisahkan Grace adalah remaja yang pernah digigit serigala saat masih kecil. Pengalaman itu bukannya membuatnya trauma atau malah membenci serigala, malah membuatnya "terikat" dengan salah satu serigala bermata kuning keemasan, yang ketika itu menolongnya. Kedua orangtuanya sibuk dalam dunia mereka sendiri. Jadi bisa dikatakan di usianya yang sekitar 17 tahun, Grace harus mandiri mengurus rumah, menyiapkan makanan (bahkan untuk orangtuanya). Nyaris seharian ia sendirian.
Sam digigit sejak kecil, dan di usianya yang 18 tahun ia jatuh cinta pada Grace. Ketika udara dingin, ia berubah menjadi serigala. Ketika cuaca menghangat, ia menjadi manusia. Kaum serigala jadi-jadian tidak tahu mengapa demikian adanya, atau dari mana asal mereka, yang jelas itulah kehidupan yang mereka ketahui. Manusia yang baru digigit akan berubah-ubah menjadi serigala kemudian manusia, dari tahun ke tahun waktu mereka menjadi manusia semakin singkat, dan pada akhirnya akan menjadi serigala sepenuhnya.
Dan ini tahun terakhir Sam.
Ketika Jack, teman satu sekolah Grace digigit, penduduk setempat menganggap sudah saatnya serigala dibasmi. Dan Sam tertembak. Harusnya suhu cukup dingin di musim gugur itu, namun ketika tertembak ia berhasil berubah menjadi manusia, dan Grace menolongnya. Ia mengenali Sam karena matanya sama dengan mata serigala yang sering ia lihat.
Maka dimulailah kisah cinta gadis yang pernah digigit namun tidak pernah berubah jadi serigala, dan Sam dengan masa lalu kelam dan rahasia yang ia anggap sulit untuk ceritakan pada Grace. Kisah cinta yang khas remaja, namun cukup dalam. Tapi seperti kata-kata klise itu, cinta saja tidak cukup, bukan? Mereka harus berurusan dengan kawanan serigala lain, terutama satu serigala yang merasa dirinya adalah pasangan Sam dan tentunya, tidak suka dengan kehadiran Grace. Juga dengan Jack, serigala jadi-jadian egois yang mengira Grace memiliki obat karena Grace pernah digigit namun tidak pernah berubah. Ada juga masalah dengan kawanan yang lain, manusia yang skeptis dan beranggapan semua serigala berbahaya, sahabat Grace yang digigit Jack...
Apa kisah cinta mereka harus berakhir begitu saja, begitu musim dingin tiba, ketika Sam akan menjadi serigala untuk selamanya?
---
Komentarku: Penulisannya indah. Sederhana dan tidak berlebihan, dan terasa pas untuk sudut pandang remaja. Konflik batinnya juga oke, setiap karakter memiliki beban masa lalu sendiri. Ada beberapa detail yang tidak diceritakan (kalau kutuliskan di sini, jadi spoiler, lebih baik baca sendiri, deh!) dan membuatku bertanya-tanya, lho ini gimana, itu bagaimana nasibnya? Mungkin akan dilanjutkan di buku kedua yang berjudul Linger. Atau tetap akan menjadi loose thread? We'll see.
4/5
Wednesday, January 12, 2011
One Amazing Thing
“Setiap orang punya cerita. Aku tidak percaya setiap orang bisa melalui kehidupan tanpa menemukan setidaknya satu hal.”
Saya mendapat kesempatan untuk mengoreksi buku ini, dan sebenarnya saya enggan menuliskan ulasan buku kerjaan saya. Tapi karena buku ini KEREN, saya merasa terdorong untuk memaparkan kesan-kesan saya ketika membacanya.
Terus terang, ini adalah buku Divakaruni kedua yang saya baca, setelah Mistress of Spices, dan FYI, saya tidak terlalu suka buku itu.
Dari awal, saya sudah merasakan kesan familier dari buku ini, dan kemudian saya teringat bahwa garis besar ceritanya serupa dengan Six Suspect dan Q & A (Vikas Swarup), The Namesake (Jumpha Lahiri), bahkan Biro Jodoh Kaum Elit (Farahad Zama). Dan saya hanya bisa mengambil kesimpulan bahwa orang India pandai bercerita, dan kisah-kisah yang disampaikan terasa sangat membumi. (Satu-satunya penulis India yang bukunya kapok saya baca adalah Salman Rushdie, dan perlu diketahui, saya selalu mengira beliau orang Iran, bukannya India.)
Errr… melantur…
Ayo lanjut. Ceritanya begini…
Ada enam orang… (eh, benar gak ya enam orang? Coba saya hitung dulu…)—Mr. Mangalam, Malathi, Cameron, Uma Sinha, Jiang, Lily, Tariq, Mr. Pritchett, Mrs. Pritchett—dan itu berarti ada SEMBILAN orang… terjebak di sebuah kantor visa di gedung konsulat India akibat gempa bumi. Kesembilan orang ini memiliki latar belakang dan rangkaian kisah hidup yang berbeda-beda, namun mereka dihubungkan oleh satu hal yang sama, yaitu India.
Di tengah suasana mencekam—udara yang semakin menipis, atap yang bisa runtuh sewaktu-waktu, genangan air yang semakin tinggi, kebocoran gas, makanan-minuman-dan-cahaya yang semakin habis—mereka harus bahu-membahu untuk bertahan hidup. Demi mengalihkan perhatian dari hal-hal negatif, dimulailah rangkaian kisah yang dipaparkan secara jujur mengenai kehidupan masing-masing.
Yang membuat saya terkesan pada buku ini adalah setiap karakternya yang memiliki jiwa seakan-akan mereka tokoh nyata. Kisah-kisahnya pun sangat ringan, tidak berbelit-belit, tanpa drama berarti namun sangat manusiawi. Pada setiap paparan demi paparan cerita, pembaca diajak menyelami sudut pandang setiap tokoh, dan akhirnya memahami apa yang membuat mereka menjadi diri mereka saat itu. Dan yang membuat buku ini semakin KEREN, Divakaruni berhasil menutup kisahnya dengan indah.
Ah, saya cinta penulis-penulis India ini…
4,5/5
“Betapa bodohnya manusia bepergian keliling dunia untuk mencari sejarah. Di bawah tulang bahuku dan di atas kepalaku terpampang sejarah paling tua dari semuanya; bumi dan langit.” (One Amazing Thing, Chitra Banerjee Divakaruni)
Monday, January 10, 2011
Water For Elephants
Water for Elephants : Air Untuk Gajah
Penulis: Sara Gruen
Penerbit: Gramedia September 2010
Penerjemah: Andang H. Sutopo
Tebal: 512 hal
Water For Elephants adalah satu dari beberapa buku yang menurutku sangat mengesankan ditahun 2010, sejajar dengan ‘The Thirthteen Tale’, ‘The Help’ dan ‘The House of the Spirits’. Sebenarnya buku ini sudah lama masuk dalam wishlist-ku, kebiasaan membaca review sebelum membeli buku membuat wishlist-ku semakin panjang saja, apa daya tidak semua keinginan bisa didapat dengan mudah, dan betapa senangnya saat buku ini diterjemahkan dan dapat dibeli dengan diskon 25% di togamas, catet !! 25% hihi...
Baiklah…cerita diawali dengan kalimat,
“Umurku Sembilan puluh. Atau Sembilan puluh tiga. Salah satunya.”
Jacob Jankowski terkurung dalam kehidupan masa tuanya disebuah rumah jompo. Merenungi nasibnya yang harus menjalani rutinitas sebagai orang tua yang dilayani oleh para perawat sambil menunggu dikunjungi secara bergantian oleh anak cucunya. Pada suatu pagi Jacob berulah, Ia marah karena salah seorang musuhnya dipanti jompo tersebut membual tentang pengalamannya membawakan air untuk gajah, Jacob berang dan teringat akan masa lalunya, lalu dimulailah kisah petualangan Jacob waktu muda.
Jacob kuliah di fakultas kedokteran hewan, ia akan segera menjadi dokter hewan persis seperti ayahnya. Namun saat akan menghadapi ujian akhir sebuah kecelakan membuat Jacob harus meninggalkan kuliahnya, Ia gagal mendapatkan gelar dokter hewan. Kesedihan membawa Jacob terdampar disebuah rombongan sirkus yang pada masa itu melakukan perjalanan dari kota ke kota menggunakan kereta api. Awalnya Jacob menjadi pendatang ilegal dirombongan sirkus tersebut, namun ilmunya sebagai seorang calon dokter hewan menyelamatkan hidupnya dan akhirnya menjadi dokter hewan resmi rombongan sirkus tersebut.
Kerasnya kehidupan sirkus dari kota ke kota, sempit & pengapnya gerbong kereta api tempat Ia menghabiskan hari-hari sepanjang perjalanan, persaingan dan kebencian sesama pekerja membuat Jacob benar-benar melupakan kuliahnya, belum lagi bekerja di bawah tekanan dengan fasilitas seadanya, serta majikan yang temperamental dan uring-uringan. Namun kecintaannya pada binatang membuatnya terus bertahan, ia hanya ingin melupakan tragedi yang menimpa orang tuanya.
Namun dibalik kerasnya kehidupan sirkus, Jacob diperkenalkannya pada cinta terlarang. Ia bertemu dengan si cantik Marlena, yang selalu anggun melenggang dan berakrobat dengan cantik di punggung Rosie, si gajah yang setia. Gajah yang hanya patuh pada instruksi Jacob, gajah yang dianggap bodoh oleh semua orang.
Buku ini ditulis berdasarkan riset yang mendalam oleh Sara Gruen, diawali saat dia membaca sebuah artikel dari Chicago Tribune mengenai seorang fotografer yang mengikuti rombongan sirkus keliling Amerika pada tahun 1920an dan 1930an. Lalu dilanjutkan dengan beberapa buku yang berhubungan dengan sirkus dan foto-foto sirkus zaman dahulu. Dalam buku ini diselingi foto-foto lama dan beberapa kutipan fakta dan anekdot. Water For Elephants ini masuk ke dalam daftar 10 best books of decade versi about.com
Water for Elephant telah diangkat ke layar lebar dengan judul yang sama, dan mungkin sebentar lagi akan segera tayang di Indonesia, sayangnya saat ngintip trailernya di youtube, belum apa-apa aku udah lemes duluan gara-gara melihat siapa pemeran utamanya *lho!!, yaahhh…seperti yang sudah-sudah film yang diangkat dari buku sering membuatku kecewa, hihi…nonton juga belum, udah protes duluan. Tapi ya sudahlah…buku dan film memang berbeda…kita tunggu saja film-nya. Tapi jangan lupa, baca dulu bukunya…5 bintang deh..:D
-echy-
yang belum menamatkan satu buku pun di 2011
lagi baca The Infinite Plan by Isabel Allende & Into the Wild by Jon Krakauer
Sunday, January 9, 2011
Love Stories - Prom Trilogy: Jake & Christy
The story is focused on Jake and Christy. They have known each other since they were kids. Their mothers were best friends. They used to share everything untill one day Jake asked Chrhisty out on a date. The first few minutes were fine. But the "disaster "came and ruined all things. After that night, for Christy, Jake was a public enemy number one. Every time they met, there was only an argue and it happened for four years. So standing on their own way was the only solution. Then new chapter for Jake and Christy began when the prom was up.Love Stories Prom Trilogy : Jake & ChristyPublisher: Bantam Books for Young Readers (April 11, 2000)
Author: Elizabeth Craft
Mass Market Paperback: 192 pagesLanguage: EnglishFrom Goodreads:
Source: Borrowed from my friend
Christy's mom thinks Jake is the perfect guy for her. Sure, he's cute and smart, but he's also pretty obnoxious. But it just so happens that Christy and Jake's mothers are best friends. That's why when Jake surprised her by asking her to the prom, Christy found herself saying yes. Her mom has been sick for a long time, and she hates to let her mom down, even if it means spending the most romantic night of her life with Jake. But can she really go through with it? It's only one night, but it's a memory for a lifetime
A light reading.
What I like from this book is the words choice, since I do not read lots of English books. The description of anything is just right. I can get it in first place.
This book is written with Christy and Jake's point of view. So the book let me know what their thoughts about each others. Christy's chapter is my favorite. I like all part when she talked to herself. It looks like she has name for every things. She is a tough and deep girl who would do anything for her family. Actually she is sweet but suddenly changed when it is dealing with Jake.
Jake himself is a nice guy, the one who is reliable. He is good at reading situation and know which step to take. But he becomes so annoying when Christy is around. Seems the honesty word is disappear from their dictionary.
I read lots of YA books but not for this genre. I picked it up spontaneously from the pile of my borrowed-books. Although the ending is so predictable, I enjoyed reading every chapter. I think when I feel tired of any fantasy literature, I would love to read this kind of book.
Cover
I wish I could see the other edition. Unfortunately none found.
3/5