Water for Elephants : Air Untuk Gajah
Penulis: Sara Gruen
Penerbit: Gramedia September 2010
Penerjemah: Andang H. Sutopo
Tebal: 512 hal
Water For Elephants adalah satu dari beberapa buku yang menurutku sangat mengesankan ditahun 2010, sejajar dengan ‘The Thirthteen Tale’, ‘The Help’ dan ‘The House of the Spirits’. Sebenarnya buku ini sudah lama masuk dalam wishlist-ku, kebiasaan membaca review sebelum membeli buku membuat wishlist-ku semakin panjang saja, apa daya tidak semua keinginan bisa didapat dengan mudah, dan betapa senangnya saat buku ini diterjemahkan dan dapat dibeli dengan diskon 25% di togamas, catet !! 25% hihi...
Baiklah…cerita diawali dengan kalimat,
“Umurku Sembilan puluh. Atau Sembilan puluh tiga. Salah satunya.”
Jacob Jankowski terkurung dalam kehidupan masa tuanya disebuah rumah jompo. Merenungi nasibnya yang harus menjalani rutinitas sebagai orang tua yang dilayani oleh para perawat sambil menunggu dikunjungi secara bergantian oleh anak cucunya. Pada suatu pagi Jacob berulah, Ia marah karena salah seorang musuhnya dipanti jompo tersebut membual tentang pengalamannya membawakan air untuk gajah, Jacob berang dan teringat akan masa lalunya, lalu dimulailah kisah petualangan Jacob waktu muda.
Jacob kuliah di fakultas kedokteran hewan, ia akan segera menjadi dokter hewan persis seperti ayahnya. Namun saat akan menghadapi ujian akhir sebuah kecelakan membuat Jacob harus meninggalkan kuliahnya, Ia gagal mendapatkan gelar dokter hewan. Kesedihan membawa Jacob terdampar disebuah rombongan sirkus yang pada masa itu melakukan perjalanan dari kota ke kota menggunakan kereta api. Awalnya Jacob menjadi pendatang ilegal dirombongan sirkus tersebut, namun ilmunya sebagai seorang calon dokter hewan menyelamatkan hidupnya dan akhirnya menjadi dokter hewan resmi rombongan sirkus tersebut.
Kerasnya kehidupan sirkus dari kota ke kota, sempit & pengapnya gerbong kereta api tempat Ia menghabiskan hari-hari sepanjang perjalanan, persaingan dan kebencian sesama pekerja membuat Jacob benar-benar melupakan kuliahnya, belum lagi bekerja di bawah tekanan dengan fasilitas seadanya, serta majikan yang temperamental dan uring-uringan. Namun kecintaannya pada binatang membuatnya terus bertahan, ia hanya ingin melupakan tragedi yang menimpa orang tuanya.
Namun dibalik kerasnya kehidupan sirkus, Jacob diperkenalkannya pada cinta terlarang. Ia bertemu dengan si cantik Marlena, yang selalu anggun melenggang dan berakrobat dengan cantik di punggung Rosie, si gajah yang setia. Gajah yang hanya patuh pada instruksi Jacob, gajah yang dianggap bodoh oleh semua orang.
Buku ini ditulis berdasarkan riset yang mendalam oleh Sara Gruen, diawali saat dia membaca sebuah artikel dari Chicago Tribune mengenai seorang fotografer yang mengikuti rombongan sirkus keliling Amerika pada tahun 1920an dan 1930an. Lalu dilanjutkan dengan beberapa buku yang berhubungan dengan sirkus dan foto-foto sirkus zaman dahulu. Dalam buku ini diselingi foto-foto lama dan beberapa kutipan fakta dan anekdot. Water For Elephants ini masuk ke dalam daftar 10 best books of decade versi about.com
Water for Elephant telah diangkat ke layar lebar dengan judul yang sama, dan mungkin sebentar lagi akan segera tayang di Indonesia, sayangnya saat ngintip trailernya di youtube, belum apa-apa aku udah lemes duluan gara-gara melihat siapa pemeran utamanya *lho!!, yaahhh…seperti yang sudah-sudah film yang diangkat dari buku sering membuatku kecewa, hihi…nonton juga belum, udah protes duluan. Tapi ya sudahlah…buku dan film memang berbeda…kita tunggu saja film-nya. Tapi jangan lupa, baca dulu bukunya…5 bintang deh..:D
-echy-
yang belum menamatkan satu buku pun di 2011
lagi baca The Infinite Plan by Isabel Allende & Into the Wild by Jon Krakauer
asyiknya yang nemu banyak diskon
ReplyDelete*ngiri*
T____T
masuk TBR 2011 deh.
Eh kalau nonton film, buang jauh-jauh aja tandem imaginasi yang didapat pas baca buku. Kalau nggak bakal kecewa mulu (haha)
tapi kan... robert pattinson itu edward, bukan jacob. :p
ReplyDeleteemang kenapa robert pattinson?
ReplyDelete@ally: hidup diskoonnn...(rock)
ReplyDeleteiya all, buku dan film emang beda, tapi teteep aja protes..hihi
@nat: buk...buk...itu beda film!! *cari pentungan*
@butio: aku ngebayanginnya si pemeran jabob-nya yang lebih 'cowok' gitu..
robert pattinson kayaknya terlalu manis buat peran jacob, bayanganku yah..yg mirip2 si pemeran 'atonement' itu loh...james mcavoy, hihi...awas kalo protes!!
yang protes kartu merah plus denda 5rb :p
aaahhh... james mcavoy terlalu playboy menurutku. *padahal blm baca*
ReplyDelete*keluarin kartu merah* :p :p
ReplyDeletekasian si rob pat itu....gara-gara main jadi Edward gak dipercaya main jadi Jacob :D *bukan protes*
ReplyDeleteHai, salam kenal ya! Kebetulan aku juga baru baca + review buku ini juga. Memang keren banget ya! Oh, pemeran Jacob si Robert ya? Menurutku jg kurang cocok. Aku ngebayangin macam Leonardo Di Caprio gitu yang lebih berkarakter. Tapi lihat dulu ah, siapa tahu Robert juga pantas.
ReplyDeleteEh, ijin pasang linkmu di blogrollku ya, biar bisa dapet info buku2 bagus (maklum sesama reviewer, mau baca cari bocoran dulu, hehehe...)
hi, fanda salam kenal juga dari kami...
ReplyDeletesilahkan di-link, ntar kami pasang link-mu juga *lirik ally*
buku ini emang keren, kalau masalah si robert, mungkin karna peran edwar-nya itu ya...hihi..jadi underestimate deh..:)
-echy-
kunjungi juga blog bukuku di http://echyart.blogdrive.com